Media Korea Puji Taktik Shin Tae-yong Sekaligus Beri Julukan ‘Sang Dewa’

Polisi.News – Kemenangan ini diraih Garuda Muda lewat adu penalti yang cukup dramatis.

Namun, selama pertandingan Indonesia menunjukkan mental petarung dan tidak ingin kalah.

Meski tim lawan sempat mencetak gol yang akhirnya dianulir, Rizky Ridho dkk bisa bangkit dan menutup babak pertama dengan dua gol yang cukup solid.

Taeguk Warriors yang bermain dengan 10 pemain juga memberikan ancaman dan akhirnya bisa menyamakan kedudukan.

Media asal Korea Selatan, Footballist, ikut memberikan komentar terkait taktik Shin Tae-yong.

Shin jadi sosok yang membuat Indonesia berada di level yang berbeda.

Dengan formasi dasar 3-4-3, merea bisa bergerak bebas dan membangun serangan yang solid.

Kemudian taktik ini berubah menjadi 4-5-1 saat dibutuhkan untuk menyerang.

“Taktik Shin pada hari itu adalah sebuah pernyataan bahwa Indonesia bukan lagi tim yang tidak diunggulkan.”

“Indonesia memainkan formasi 3-4-3 dengan kedua bek sayap yang berada di udara.”

“Ini adalah taktik yang sangat sesuai dengan sepak bola modern dan efektif untuk menstabilkan lini belakang sembari mengalirkan bola ke depan secara bertahap ke lini serang,” tulis Footballist.

Footballist juga menjuluki Shin Tae-yong menjadi ‘God Tae-yong’ yang mereka tuliskan dalam judul artikel.

Mereka mengakui bahwa Korea salah langkah saat melepas Shin pasca kegagalan di Piala Dunia 2018.

Seharusnya mereka memberikan waktu yang ruang agar sang pelatih bisa membangun skuad dengan baik.

Sementara itu, Shin jadi sosok terhormat di Indonesia dan bebas melakukan eksperimen untuk membangun tim.

“Shin adalah talenta yang kami lewatkan dengan terburu-buru.”

“Indonesia, di sisi lain, telah diberi banyak waktu. Indonesia mempercayakan Shin untuk menangani tim senior dan juga tim kelompok umur.”

“Itu adalah pilihan yang logis untuk sebuah tim yang tidak diunggulkan, dan salah satu yang menunjukkan komitmen yang tulus untuk pengembangan permainan,” lanjut media tersebut.

Footballist menilai bahwa pelatih berusia 53 tahun ini sukses memberikan hukuman pada Korea.

Bersama Garuda Muda, Shin seolah memberikan pesan bahwa dia adalah sosok yang tidak bisa dianggap remeh.

“Shin menggambarkan pertandingan perempat final melawan Korea Selatan sebelum pertandingan sebagai “nasib yang menyedihkan”, dan memang benar.”

“Karena Korea Selatan kalah dari tim yang ditinggalkan oleh pemimpinnya enam tahun yang lalu. Bukan hanya hasilnya, tetapi juga isi dari kekalahan tersebut.”

“Keberhasilan Shin dan Indonesia telah memberikan banyak hal untuk dipikirkan oleh Korea Selatan ke depannya,” tutup Footbalist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *