Kalau Erik ten Hag Dipecat Man United Akhir Musim Ini, Cristiano Ronaldo Bisa Jadi Penyebabnya

Polisi.News – Isu pergantian pelatih di Manchester United baru-baru ini memang sangat sering muncul di media.

Hal itu tidak lepas dari performa Manchester United yang mengecewakan pada musim 2023-2024.

Tidak hanya itu, Manchester United juga baru saja mendapatkan pemilik saham baru, yaitu INEOS.

INEOS menjadi pemilik saham baru lewat pemimpin mereka, Sir Jim Ratcliffe.

Ratcliffe resmi mengakuisisi 27,7 persen saham Manchester United.

Akuisisi yang dilakukan Ratcliffe pun sudah mendapatkan pengesahan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).

Pebisnis asal Inggris itu mengeluarkan 1,3 miliar pounds atau Rp257,2 triliun untuk jadi penguasa anyar Setan Merah.

Ratcliffe juga menyetujui kesepakatan yang akan membuat kepemilikan sahamnya di Manchester United meningkat menjadi 28,9 persen sebelum akhir 2024.

Kepemilikan saham tersebut membuat Ratcliffe memiliki kuasa untuk mengatur operasional klub, termasuk transfer pemain dan penunjukan pelatih.

Dia berencana untuk mengganti pelatih saat ini, Erik ten Hag, dengan juru taktik anyar pada musim 2024-2025.

Ten Hag dinilai telah gagal untuk membawa Manchester United bersinar dalam dua musim terakhir.

Tidak hanya hasil di dalam lapangan, Ten Hag juga dinilai gagal mengelola tim dengan baik di luar lapangan.

Ten Hag terlalu banyak berkonflik dengan para pemainnya sejak datang ke Manchester United pada awal musim 2022-2023.

Bahkan, pelatih asal Belanda itu sempat berkonflik dengan Cristiano Ronaldo yang bisa dibilang sebagai legenda Manchester United.

Konflik tersebut sampai-sampai membuat Ronaldo memutuskan kontrak dengan Manchester United dan pindah ke Al Nassr.

Perselisihannya dengan Ronaldo itu pun dinilai sebagai momen kesalahan terbesar Ten Hag selama di Manchester United.

Hal itu disampaikan oleh mantan gelandang Timnas Belanda, Wesley Sneijder.

Ten Hag menilai bahwa dengan menundukkan Ronaldo ia akan disegani oleh para pemain Manchester United.

Namun, Sneijder justru menganggap insiden tersebut menjadi awal mula Ten Hag kehilangan kendali di ruang ganti Manchester United.

Ia menyebut bahwa banyak pemain Setan Merah yang menilai Ten Hag terlalu berlebihan.

“Dia telah melakukan kesalahan bersaing dengan Ronaldo,” ucap Sneijder.

“Dia kehilangan rasa hormat dari semua orang di sana.”

“Ia mengira hal itu akan terjadi sebaliknya, tetapi tentu saja tidak. Orang-orang di ruang ganti berpikir, ‘Apakah orang ini sudah gila?’,” lanjutnya.

Sneijder juga mengatakan bahwa Ten Hag sebenarnya sudah tahu bahwa dirinya akan dipecat akhir musim ini.

Akan tetapi, Ten Hag memilih untuk bertahan di Manchester United sampai benar-benar dipecat.

“Tentu saja, dia sudah tahu bahwa dia harus pergi. Namun, Anda tidak akan pergi sendiri,” ucap Sneijder.

“Jika saya jadi dia, saya akan duduk di sana dengan nyaman (sampai dia dipecat),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *