Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng TNI AL untuk menumpas penyelundupan benih lobster. Kedua belah pihak akan menguatkan pengawasan di titik-titik yang dianggap rawan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengundang Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono ke kantornya, pada Kamis (25/2/2021). Dalam pertemuan itu KKP bersama TNI AL sepakat memerangi praktik penyelundupan benih bening lobster yang dilakukan melalui jalur laut. Kedua belah pihak akan menguatkan pengawasan di titik-titik yang dianggap rawan.
“Saat ini kami mendorong budidaya lobster dalam negeri. Kami harap Pak Kasal membantu pengawasan laut kita dari praktik penyelundupan benur,” ujar katanya dalam pernyataan yang dikutip, Rabu (24/2).
Sakti menjelaskan kerja sama dilakukan karena penyeludupan tak hanya merugikan pendapatan negara tapi juga mengganggu iklim budidaya lobster yang sedang digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sakti menegaskan perang dilakukan karena saat ini pihaknya masih menghentikan sementara ekspor benur sembari mengkaji kebijakan terbaik dalam mengelola biota laut tersebut. Meski ekspor dihentikan, aktivitas budidaya lobster tetap berjalan bahkan didorong untuk lebih produktif.
“Kami mendukung sekali budidaya lobster ini. Nilai ekonomi yang dihasilkan lebih besar dibanding kita ekspor dalam bentuk benur,” ujarnya.
Sementara itu, Yudo Margono mengaku siap membantu KKP dalam memerangi praktik penyelundupan benur di lautan. Timnya bahkan akan menindak-tegas penyelundup benur yang kedapatan beroperasi di laut Indonesia.
“Yang pasti kami siap membantu KKP. Kami akan bertindak tegas sebagai langkah memberikan efek jera,” ujarnya.