Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berencana untuk menambah alutsista TNI. Sejumlah alutsista yang rencananya akan dibeli Indonesia di antaranya beberapa jenis pesawat, yaitu 36 unit Dassault Rafale, 15 unit pesawat angkut C-130J Hercules, dan 2 unit Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT).
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Ia mengatakan TNI AU mulai tahun ini hingga 2024 akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap.
“Mulai tahun ini hingga tahun 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap,” ujar KSAU dalam sambutan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2021 di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/2/2021).
Jet Tempur Dassault Rafale

Pilihan Prabowo yang jatuh kepada Dassault Rafale dinilai sebagai pilihan yang tepat. Jet tempur buatan Prancis diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, serangan pelatihan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.
Dassault Rafale, dilansir dari situs resminya, memiliki kapabilitas ‘Omnirole’. Rafale juga data berperan dalam misi permanen ‘Peringatan Reaksi Cepat’ pertahanan udara atau kedaulatan udara. Dassault Rafale diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, serangan pelatihan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.
Dassault menyebut Rafale dilengkapi keserbagunaan, yaitu kemampuan dengan sistem yang sama untuk melakukan misi yang berbeda, interoperabilitas atau kemampuan untuk bertarung dalam koalisi dengan sekutu, menggunakan prosedur umum dan perjanjian standar, serta berkolaborasi dan berkomunikasi secara real-timed dengan sistem lain.
Rafale juga diklaim baik unjuk kekuatan di ketinggian rendah, kecepatan tinggi (dissuasive), atau bahkan membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas).
Saat ini ada empat negara yang mengoperasikan pesawat ini, yakni Israel, Jepang, Arab Saudi, dan Amerika Serikat. Pesawat ini dapat terbang mencapai 30.000 kaki di udara. Versi terbaru dari F-15E kini dikembangkan menjadi F-15 EX.
Jet tempur ini dikategorikan canggih melihat aspek persenjataan siluman, rendahnya kemungkinan dideteksi radar musuh, tingkat performa badan pesawat saat terbang, canggihnya peralatan elektronik penerbangan meliputi komunikasi dan navigasi, serta sistem komputer yang terintegrasi yang mampu menghubungkan ke sistem lain saat keadaan genting.
Pesawat Angkut C-130J Hercules

Pesawat angkut militer C-130 Hercules telah menjadi legenda tersendiri dalam dunia dirgantara. Setelah purwarupanya terbang perdana pada tahun 1954, dan model pertama produksinya terbang perdana satu tahun setelahnya, pesawat angkut buatan pabrikan Lockheed Martin ini sangat terkenal keandalannya.
Tidak hanya terkenal untuk misi militer, tetapi untuk misi-misi yang lainnya seperti misi-misi pengangkutan untuk bantuan kemanusiaan, misi pemadaman kebakaran hutan dan sebagainya.Saat ini berbagai varian pesawat ini digunakan dan dioperasikan banyak negara di dunia sebagai bukti kehandalan dan ketangguhannya.
Kemampuan Hercules untuk membawa kargo dalam jumlah besar dan mampu lepas landas serta mendarat dari landasan pendek atau landasan yang dipersiapkan seadanya menjadi sebuah kelebihan tersendiri. Tidak banyak pesawat apalagi pesawat kargo yang memiliki kelebihan seperti itu. Fakta tersebut menyebabkan banyak negara mengoperasikannya dan mengandalkannya untuk memenuhi kebutuhannya akan berbagai macam misi, baik untuk misi-misi militer maupun misi non-militer.
Pesawat C-130J “Super” Hercules yang memiliki beban angkutnya 42,000 lb (19,050 kg) dan jarak jangkau 2,835 nmi (3,262 mi, 5,250 km) ini merupakan upgrade komprehensif terbaik dari Lockheed C-130 Hercules. Dilengkapi dengan mesin baru, dek penerbangan, dan sistem lainnya.
Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT)

Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) merupakan pesawat tanker bermesin ganda (twinjet) pengisian bahan bakar udara berdasarkan pesawat sipil Airbus A330-200. A330 MRTT telah digunakan oleh Angkatan Udara Australia (RAAF), Royal Air Force (RAF), Angkatan Udara Uni Emirat Arab, dan Royal Saudi Air Force.