Polda Metro Jaya membangun dapur umum di 4 titik pengungsian warga yang terdampak tanggul Citarum yang jebol di Kecamatan Paburan, Kabupaten Bekasi.
“Ada 4 dapur umum kita siapkan. Karena masyarakat butuhkan makanan siap saji, disamping makanan kering, seperti biskuit dan mi instan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kepada wartawan, di Posko Saung Desa, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2/2021).
Fadil mengatakan dapur umum itu akan menyesuaikan jumlah pengungsi yang ada di tempat-tempat pengungsian.
“Kita sesuaikan dengan jumlah pengungsi, produksi memasak kita siapkan,” ujar Fadil.
Fadil Imran juga mengatakan ada 1.800 personel kepolisian dan TNI yang dikerahkan untuk menangani banjir di Pebayuran akibat tanggul jebol ini. Selain melakukan evakuasi, jajaran TNI dan kepolisian juga mendirikan posko untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan kesehatan korban terdampak banjir.
“Kita melakukan 4 hal, pertama bagaimana evakuasi, kedua akomodasi, kemudian logistik dan kesehatan. Tujuannya untuk memastikan masyarakat yang terdampak mendapat layanan kesehatan, makanan dan logistik dan memastikan keselamatan jiwanya itu bisa diamankan apalagi di era pandemi COVID-19 ini,” jelas Fadil.
Saat ini tempat pengungsian tersebar di 16 titik di wilayah Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Para pengungsi akan di-swab test untuk menekan penyebaran COVID-19.
Tanggul Citarum jebol pada Sabtu (20/2) dini hari lalu. Lokasi yang terdampak meluas hingga kini ada 9 desa di Kecamatan Pebayuran yang banjir.
Ke-9 desa itu adalah Desa Sumber Urip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karang Patri, Desa Bantar Sari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari, dan Desa Bantar Jaya. Hingga saat ini sudah ada 8.000 jiwa yang telah dievakuasi.