Terjadi kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dengan TNI di Hitadipa, Papua. Dalam insiden yang terjadi pada Kamis pagi (4/2/2021) itu, satu anggota KKB tewas. Komandan Korem 173/PBB Brigjen TNI Iwan Setiawan prajurit TNI yang terlibat kontak tembak berasal dari Yonif 400/BR. Batalyon 400/BR tergabung dalam satuan tugas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) .
“Kontak tembak terjadi di Hitadipa, Kamis pagi, antara anggota Yonif 400/BR di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, menewaskan satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB),” kata Iwan seperti dilansir Antara.
“Informasinya kontak senjata terjadi jam 05.30 sampai jam 06.00 WIT,” tambanya.
Sementara itu, sehari sebelumnya warga dari Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, terpaksa mengungsi karena takut dengan aktivitas KKB yang semakin beringas. Mereka mengungsi setelah ada salah satu anggota DPRD setempat yang menginformasikan jika di daerah tersebut tidak aman.
“Kalau disebutkan ada massa yang meninggalkan rumah itu bukan TNI-Polri yang minta, yang benar adalah Anggota DPRD Intan Jaya, Benyamin Weya, dia menyampaikan ke masyarakat bahwa situasi tidak aman kita tinggal dulu di tempat lain, itu di Kampung Ndugusiga,” ujarnya Dandim 1705/Nabire Letkol Inf Benny Wahyudi seperti dikutip Kompas.com.
Ulah KKB di Intan Jaya belakangan ini semakin beringas. Sebelumnya juga terjadi kontak tembak di Titigi, Kabupaten Intan Jaya. Prajurit TNI Pratu Roy Vebrianto, anggota Yonif 400/BR gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (22/1/2021). Pratu Roy tertembak di dada sebelah kanan.
Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang disampaikan Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri, KKB juga menantang perang secara terbuka kepada TNI-Polri. Terkait dengan tantangan itu, Matius menegaskan jika aparat keamanan tidak takut.
“Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi. Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa di politisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di papua ini selalu kisruh,” kata Matius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).